Grafista Art Design

Grafista Art Design

Jumat, 12 Juni 2009

Kekuatan Doa Menuju Kaya

Buku ini disusun secara sederhana dengan menggunakan bahasa yang lugas tanpa berniat menggurui dan bersifat religi tanpa mendasari pada salah satu agama tertentu, melainkan dipersembahkan untuk semua golongan agama, karena memang ditinjau dari semua agama di dunia. Inti dari buku ini adalah keterkabulan do’a Anda, apa pun agama dan kepercayaan Anda.

Esensi do’a merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia yang bersifat universal, terlepas dari heterogenitas agama, suku, ras dan bangsa. Sebab manusia secara naluriah memiliki kecenderungan kepada sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa, yang kepada-Nya manusia berserah diri dan mencurahkan segala keluh kesah dan segala problematika kehidupan setelah berjibaku dalam aktifitasnya.

Jargon “Sukses” merupakan terminologi pragmatis yang tertanam dalam pikiran bawah sadar setiap manusia yang berproses untuk mencapai keberhasilan dan kesejahteraan dalam hidupnya. Pahit getir, kegagalan, kebangkrutan laiknya vatamorgana yang sarat menghampiri setiap manusia dalam meniti keberhasilan hidup. Do’a adalah sarana relaksasi antara hamba dan Sang Pencipta, melalui do’a seorang hamba dapat mengajukan permohonan yang menjadi hajat hidupnya. Do’a merupakan komunikasi transedental (keilahian) antara ciptaan dan Pencipta, yang di dalamnya terdapat pengakuan akan segala kesahalan, penyerahan diri secara totalitas, dan hasrat diri untuk mendapat karunia-Nya agar kehidupannya lebih baik dari sebelumnya.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan termuda yang menfokuskan diri mengkaji tentang kejiwaan dan misteri potensi manusia sebagai makhluk yang integral dan melekat potensi ketuhanan dalam setiap jiwanya. Pada medio pertengahan abad 20, ilmuwan psikologi telah menemukan di dalam otak manusia sebuah organ yang mampu menghubungkan antara manusia dengan alam semesta. Antara manusia dengan Sang Pencipta, yang biasa disebut God Spot. Secara peta anatomis posisi God Spot terletak pada posisi otak tengah di atas otak kecil yang diapit otak kiri dan kanan.

Ketika manusia dalam kondisi relaksasi dengan frekuensi gelombang otak mencapai Thetta dan memfokuskan keinginannya melalui bahasa hati, maka keinginan-keinginan yang terbingkai melalui do’a tersebut akan naik ke alam astral melalui pintu God Spot dan akan menjalin koneksitas kepada Tuhan-Nya.

Alam astral merupakan alam lepas di atas permukaan bumi, yang oleh Tuhan sudah di sediakan segala fasilitas immaterial yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Misalnya, ide/gagasan, penyembuhan diri (healing), energi prana, kesuksesan hidup, informasi prediksi alam, dan lain sebagainya. Eksistensi tentang alam astral belum banyak diketahui dan dimanfaatkan oleh manusia dalam mewujudkan keinginan dan harapan hidupnya. Cara kerja alam adalah dengan menangkap gelombang grafitasi yang dipancarkan oleh otak manusia melalui pintu God Spot dan distimulir oleh hasrat yang kuat serta terbingkai dalam bahasa do’a yang terjadi pengulangan secara gradual dan terprogram. Koneksitas tersebut akan membentuk sebuah pengkodean sesuai dengan do’a yang dipanjatkan, dan alam akan bekerja untuk mewujudkan do’a menjadi kenyataan yang tak lepas dari kekuasan Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam kehidupannya, manusia baru memanfaatkan 10% dari kemampuan pikirannya, sedangkan yang 90% masih belum terbedayakan. Komposisi prosentase tersebut secara statistik dapat di ilustrasikan sebagai berikut : pikiran sadar 10% dan pikiran bawah sadar 90%. Sedangkan alam astral hanya mampu menangkap gelombang otak manusia dari pikiran bawah sadar melalui relaksasi dengan kondisi frekuensi gelombang otak mencapai Thetta. Pengulangan do’a secara kontinyu akan membangun autosugesti dalam pribadi manusia, sehingga dinamika psikologisnya akan termotivasi untuk meraih dan mewujudkan segala sesuatu yang menjadi hasratnya.

Buku ini akan menjelaskan mengapa orang seringkali memperoleh kebalikannya dari permohonan yang dimunajatkan kepada Tuhan, dan menunjukkan kepada pembaca apa sebabnya do’a tidak terkabul? Dalam buku inilah akan ditemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut. Berbagai cara yang memberi kesan kepada batin bawah sadar dan jawaban yang memuaskan, membuat buku ini sangat berguna diwaktu orang berada dalam kesulitan hidup.

Buku ini akan menuntun pembaca secara universal lintas agama yang penting memiliki kepercayaan diri untuk dikabulkannya do’a Anda.

Itu adalah modal yang harus Anda miliki untuk mempraktikkan buku ini. Kepercayaan Anda adalah sumber keberhasilan isi buku ini. Kini semua tergantung pembaca sendiri, kami hanya menyediakan cara, alat, dan strateginya saja untuk mencapai semua itu. Sekarang silahkan menghimpun energi diri untuk membangun kepercayaan diri.

Semoga Anda salah satu orang yang sukses meraih kekayaan setelah membaca buku ini.

69 Pejuang Islam

Bangsa Indonesia telah mengarunggi era Postmodernisme, sebuah zaman multimedia, globlalisasi industri dan teknologi yang membawa dampak terhadap de-moralisasi dan de-Islamisasi yang signifikan bagi rakyat Indonesia dan Muslim pada khususnya. Kesenjangan sosial, krisis kepercayaan pada rezim, carut-marutnya sistem birokrasi dan sindikat hukum yang semakin menjamur di bumi nusantara ini, merupakan indikator riil potret bangsa Indonesia yang mengarah pada nuansa jahiliyah abad 21. sebuah era pembodohan, penipuan dan pengeksploitiran potensi sumber daya manusia maupun potensi sumber daya alam demi pemuasan hawa nafsunya.

Para muballigh dan ulama’ telah mengalami krisis figur dan rasa percaya diri untuk memerankan misi dan khittah Dienul Islam sebagai agama pembawa Rahmat bagi sekalian alam. Sehingga memerlukan “teguran, pembinaan dan pencerahan” bagi para pejuang Islam untuk senantiasa ingat dan mengambil ibrah (pelajaran) dari para pendahulunya, sebagai suplemen motivasi ruhul Jihad dalam dirinya agar tidak melenceng dari khittah perjuangannya sebagai pewaris Rasulullullah shallallahu’alaihi wa sallam.

Inilah para sahabat Muhajirin dan Anshar, pria dan wanita, yang kami pilih, yang telah berjuang mengorbankan harta dan jiwa mereka demi tegaknya Islam. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyatukan mereka di atas kekuatan dan potensi mereka yang tersembunyi. Masing-masing dari mereka diarahkan dan dibimbing Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menuju sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi mereka dengan memberikan pendidikan, taujih, pembinaan, serta mereka dengan terlibat langsung dalam kehidupan mereka manakala perilaku mereka menyimpang. Beliau melakukan semua ini dengan penuh semangat, sungguh-sungguh, dan sangat sayang kepada mereka sebagaimana dilukiskan Allah ‘Azza wa Jalla dalam firman-Nya, “Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman.(QS. at-Taubah : 128)

Dalam uraian ini, penulis sengaja tidak memasukkan sejarah Khalifah yang empat : Abu Bakar, Umar bin Khatthab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, para sahabat yang masyhur, serta para istri dan juga putri-putri Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Karena, pribadi-pribadi yang agung seperti mereka telah mendapat perhatian khusus dari para ulama dan para penulis sejarah sepanjang kurun. Sehingga, penulis hanya memperkenalkan para sahabat yang belum banyak dikenal oleh khalayak, padahal masing-masing dari mereka memiliki peran dan keistimewaan tersendiri. Dan untuk melengkapi tulisan ini, kami menyelipkan tiga tokoh tabi’in untuk kami perkenalkan kepada khalayak pembaca sehingga terpenuhilah bagian dari cakupan ayat yang menyatakan: “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama kali (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah.(QS. at-Taubah : 100). Ketiga tokoh tabi’in itu ialah Sufyan Ats-Tsauri, Fudhail bin ‘Iyadh dan Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah.

Dengan ditampilkannya pribadi-pribadi mereka dalam buku ini, mudah-mudahan pembaca menemukan warna baru dan jalan kehidupan yang berbeda di mana masing-masing dari mereka telah berkorban demi tegaknya agama ini dan mereka lebih mencintai Allah serta Rasul-Nya ketimbang harta, diri, dan keluarga mereka sendiri.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membanggakan mereka dan menuntut kaum Muslimin untuk meneladani dan mengikuti jejak mereka yang selalu berada di jalur kebenaran yang dengannya agama yang hanif ini sampai kepada kita. Beliau bersabda, “Umat Yahudi dan Nasrani terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya di neraka, kecuali satu golongan. “ Para sahabat bertanya, siapakah satu golongan itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab, ‘Yaitu yang dibawa olehku dan sahabatku.” (HR. Tirmidzi) Hal ini selaras pula dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla :

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang yang beriman, Kami biarkan ia berkuasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam neraka jahannam dan jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS. an-Nisa : 115)

Buku ini akan menyingkap sejarah para sahabat yang tidak dikenal oleh banyak orang. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan pahalanya, memberatkan timbangan kebaikan penulis pada hari kiamat kelak

Wahai Rabb kami, terimalah dari kami, sesungguhnya, Engkaulah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah : 127).

Peminat :

Bagi lembaga penerbitan yang membutuhkan naskah buku, bisa menghubungi kami di No telp : 0881 6227233 atau email : grafista_artdesign@yahoo.co.id